Maharati News – Palangka Raya, Badan Pengurus Daerah (BPD) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kalteng terima Sambung Rasa dan Pemaparan Visi Misi Caketum BPP HIPMI 2022-2025, Akbar Himawan Buchari.
Kegiatan yang dilaksanakan di Swissbell Hotel, Palangka Raya, Rabu (5/10/22) malam itu dihadiri juga oleh pengurus BPD dan BPC HIPMI se- Kalteng.
Ketua Bidang Organisasi, Kaderisasi dan Keanggotaan (OKK) BPD HIPMI Provinsi Kalteng, M. Alfian Mawardi dalam sambutannya, menginginkan BPP HIPMI kedepannya dapat memberikan peluang-peluang usaha bagi pengusaha yang ada di Kalteng, khususnya bagi pengusaha muda yang ingin melebarkan sayapnya.
“Kami berharap dapat diberikan kesempatan, dan saya yakin jika kita diberikan kesempatan para pengusaha di Kalteng tentunya dapat berkembang. Jika Caketum Akbar terpilih nantinya, agar pengusaha di Kalteng dapat diberi ruang lebih luas,” ucap Alfian meyakinkan.
Sementara itu ditempat yang sama Ketua BPD HIPMI Provinsi Kalteng Deden Agustian Sabran, mengatakan pihaknya terus berkoordinasi dengan beberapa pihak termasuk BPP dalam kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan.
“Intinya saya minta agar BPD HIPMI Provinsi Kalteng agar dapat diperhatikan, dan jika Allah SWT mengizinkan Caketum Akbar Himawan Buchari agar dapat terpilih menjadi Ketua Umum HIPMI Periode 2022 – 2025, sehingga ruang usaha dapat terbuka lebih luas bagi pemuda Kalteng,” imbuh Deden.
Ditempat yang sama Akbar Himawan Buchari menyampaikan, kegiatan sambung rasa tersebut dalam rangka untuk saling mengenal dan menyambung tali silaturahmi dengan pengurus HIPMI di Daerah.
“Tentunya juga untuk menyamakan visi dan misi. Tadi saya ada berkomunkasi dengan Ketua OKK BPP HIPMI terkait beberapa kekurangan selama ini, Insya Allah kedepannya jika terpilih sebagai Ketua Umum BPP HIPMI saya akan benahi,” tutur Akbar.
Dia juga mengatakan bahwa, tantangan ekonomi pada tahun 2023 bisa dikatakan berat sebagaimana yang dikatakan oleh Presiden RI.
“Kedepannya melalui HIPMI dapat memberikan peluang bagi pemuda di Kalteng yang ingin menjadi pengusaha. Karena Indonesia saat ini hanya memiliki 3,6% pengusaha, yang idealnya di satu negara itu 5%. Artinya, pengusaha muda masih mempunyai ruang yang cukup besar untuk membuka usaha. Melalui HIPMI semoga bisa diwujudkan,” pungkasnya. (Perdi/MN).