Maharati News – Palangka Raya, Bentrokan yang terjadi antara massa geram dengan pihak keamanan sudah tidak terelakan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun ada 3 orang peserta massa geram terluka.
Sementara keterangan Kepala Satpol PP Provinsi Kalteng Baru I Sangkai, ada dua anggotanya yang terluka dan kini sedang menjalani perawatan di RS Doris Sylvanus.
Bentrokan semakin memanas, Gubernur Kalteng H. Sugianto Sabran pun didampingi jajarannya keluar untuk berupaya menemui massa Geram yang sudah terlanjur naik pitam.
Ditemani jajarannya, Gubernur Kalteng Sugianto Sabran mencoba memanggil massa Geram untuk merapat di hadapannya, menggunakan pengeras suara.
Namun, terpantau tidak ada satupun massa geram yang mendatangi Gubernur Sugianto Sabran.
Pada satu kesempatan, ada peserta Geram dipanggil Gubernur mendekat saat ia memungut sepatu temannya yang terlepas tertinggal. “Ayo de, ke sini de,” Gubernur Sugianto memanggil peserta itu.
Sambil berlalu peserta Geram laki-laki itu berlalu mengabaikan panggilan Gubernur Sugianto Sabran, dan berkata “kami sudah kecewa pak. Kaka kami ada yang terluka,” ucapnya sambil berlari meninggalkan Gubernur.
Karena tidak adanya massa Geram yang menghampiri, Gubernur Kalteng Sugianto Sabran pun dengan tegas mengatakan, jika tidak mau ketemu keluar dari pagar.
“Saya minta kepada ade-ade yang mau bertemu Saya selaku Gubernur Kalimantan Tengah, Saya tunggu sekarang jangan cuma koar-koar. Ayo mahasiswa ke sini, kalau mau ketemu Saya selaku Gubernur H. Sugianto Sabran, Saya ada di sini,” kata Gubernur Sugianto Sabran.
“Jangan cuman koar-koar jadi mahasiswa, kalian adalah generasi pemuda untuk membangun Kalimantan Tengah ke depan, rugi kalau kalian koar-koar, apalagi kalau mabuk. Ayo segera ke sini, kalau tidak keluar dari pagar. Keluar dari pagar kalau tidak, silahkan,” sambungnya.
Seolah mengaminkan perkataan Gubernur Sugianto Sabran, Geram pun menarik mundur massanya yang memang situasi saat itu terpantau sudah dalam keadaan tidak kondusif lagi.
Terpantau massa Geram meninggalkan Kantor Gubernur, yang saat itu waktu sudah menunjukkan masuk Maghrib. (Perdi/MN).