Maharati News – Palangka Raya, Persoalan stunting selalu menjadi perhatian untuk bisa diatasi. Dalam hal ini, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kalimantan Tengah berkolaborasi dengan Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Kalteng dalam penanganan stunting di provinsi setempat.
Kolaborasi itu diperkuat dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Aptisi Kalteng dan BKKBN Kalteng pada rangkaian acara peringatan ke-30 Hari Keluarga Nasional (Harganas) tingkat Kalteng, di Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (UMPR).
Penandatanganan itu dilakukan oleh Ketua Aptisi Kalteng Dr Muhammad Yusuf dan Kepala Perwakilan BKKBN Kalteng Jeanny Yola Winokan di hadapan 850 lebih peserta peringatan Harganas.
Deputi Bidang Advokasi Penggerakan dan Informasi (Adpin), Sukaryo Teguh Santoso, mengatakan Perguruan tinggi salah satu unsur yang diperlukan dalam penanganan stunting, karena merupakan pusat ilmu dan memiliki sumberdaya yang luar biasa.
Misalnya saja, di UMPR, jurusan komunikasi tentunya dapat meningkatkan pemahaman masyarakat terkait stunting. Kemudian jurusan kesehatan fokus terkait gizi, jurusan teknis terkait sanitasi, jurusan agama menekankan pentingnya memenuhi hak anak dari sisi agama.
“Misalkan di UMPR ini ada 6.000 mahasiswa, jika 30 persennya saja yang turun ke lapangan maka akan berdampak dahsyat dalam penanganan stunting di Kalteng. Apalagi PTS yang tergabung di Aptisi Kalteng ada 26 PTS, tentu pengawasan stunting dapat terwujud,” kata Sukaryo.
Sementara itu Ketua Aptisi Muhammad Yusuf mengatakan, kolaborasi akan semakin membuka mata dan peran perguruan tinggi dalam melihat dan mencari solusi terhadap fenomena di lapangan.
Poin utama pada nota kesepahaman itu seperti memanfaatkan potensi, keahlian dan fasilitas yang dimiliki dalam rangka mengembangkan pendidikan dan pengajaran, penelitian ilmiah dan pengabdian kepada masyarakat.
“Tentunya ruang lingkup nota kesepahaman tidak terlepas dari kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi yaitu Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat sebagai berikut termasuk kegiatan turunannya,” jelas Yusuf yang juga merupakan Rektor UMPR.
Kepala Perwakilan BKKBN Kalteng Jeanny Yola Winokan mengatakan, kemitraan dalam mendukung program yang telah ditetapkan sangat diperlukan. Apresiasi terhadap perguruan tinggi yang terus berpartisipasi menyukseskan program bangga kencana dan stunting.
“Melalui kerja sama ini kami berharap, perguruan tinggi swasta semakin aktif dan hadir dalam memberikan solusi pada setiap fenomena program bangga kencana,” pungkasnya. (Perdi/MN).