Maharati News – Jakarta, Presiden Jokowi mengatakan alasan utama dibangunnya Ibu Kota Nusantara (IKN) merupakan pemerataan baik dari sisi ekonomi, penduduk, maupun infrastruktur pembangunan.
Dijelaskannya, penduduk di Indonesia mayoritas berada di Jawa dengan 58 persen (PDB ekonomi), dan 56 persen penduduk Indonesia itu ada di Jawa. Betapa padatnya Pulau Jawa sehingga butuh yang namanya pemerataan pembangunan, bukan bersifat Jawa sentris tapi Indonesia sentris.
Terkait itu Anggota Banggar DPR RI Mukhtarudin menyambut positif kebijakan Presiden Jokowi yang telah berkomitmen untuk meratakan pembangunan, sehingga pertumbuhan ekonomi tidak hanya berpusat di Pulau Jawa.
“Artinya ketidakseimbangan ini akibat dari pertumbuhan sentra-sentra ekonomi. Sekarang selalu selalu bicara pemerataan pembangunan di ‘tengah’ yaitu IKN,” ucap Mukhtarudin, Kamis (21/9/2023).
Menurut Mukhtarudin, untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkualitas, maka logistik menjadi kunci utamanya.
“Artinya kalau logistiknya kita membaik, maka investasi yang ditanam akan memberikan hasil yang lebih baik,” imbuhnya.
Dengan demikian, lanjut Mukhtarudin, maka pertumbuhan ekonomi 6 persen sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 dapat tercapai.
Mukhtarudin juga mengaku bahwa pemindahan ibu kota bukan hanya sekedar pemindahan fisik terkait bangunan atau gedung-gedung pemerintahan.
Akan tetapi Pemindahan IKN yakni merencanakan pusat perkotaan yang modern dengan prinsip Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara sebagai Future Smart Forest City of Indonesia.
“Pemindahan IKN ini juga adalah pemindahan budaya kerja dan pola pikir baru dengan disertai sistem dan sumber daya manusia (SDM) yang dipersiapkan dengan sangat baik,” pungkas Mukhtarudin.
Untuk diketahui, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Ibu Kota Negara (IKN) mengungkapkan realisasi fisik pembangunan dermaga logistik IKN Nusantara mencapai 92 persen.
“Realisasi fisik pembangunan dermaga logistik IKN sejauh ini sudah mencapai 92 persen dan ditargetkan beroperasi pada September 2023,” ujar Ketua Satgas (Kasatgas) Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Danis Sumadilaga di Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur pada Rabu, lalu.
Dermaga logistik ini dibangun oleh Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Bina Marga untuk mendukung logistik pembangunan Jalan Tol Akses IKN Seksi 5B, 6A, dan 6B dan juga pembangunan Bandara VVIP.
Kehadiran dermaga logistik dapat mempercepat pembangunan proyek-proyek tersebut serta proyek pembangunan IKN lainnya di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP).
Dermaga logistik ini dilengkapi dengan area atau stockyard yang berfungsi untuk penyimpanan barang dan material konstruksi bangunan, dengan luasan lahan 10.000 meter persegi. (Perdi/MN).