Palangka Raya |Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), inflasi pada Desember 2023 untuk Kota Palangka Raya dan Sampit mencapai 0,30 persen, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 118,69.
Inflasi tahun kalender dan inflasi tahun ke tahun (Desember 2023 terhadap Desember 2022) untuk gabungan Kota Palangka Raya dan Sampit mencapai 2,64%.
Menurut Kepala BPS Kalteng, Eko Marsoro, mengungkapkan inflasi di Kota Palangka Raya dan Sampit dipengaruhi oleh kenaikan indeks harga pada beberapa kelompok, antara lain makanan, minuman, dan tembakau (0,66%), transportasi (0,60%), perawatan pribadi dan jasa lainnya (0,38%), pakaian dan alas kaki (0,21%), informasi, komunikasi, dan jasa keuangan (0,16%), perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga (0,15%), serta rekreasi, olahraga, dan budaya (0,08%).
“Beberapa komoditas yang memberikan sumbangan signifikan terhadap inflasi pada Desember 2023 mencakup daging ayam ras, angkutan udara, tomat, emas perhiasan, ikan gabus, bawang merah, gula pasir, rokok kretek filter, dan beras,” ucap Eko dalam press release Berita Resmi Statistik (BRS) yang dilaksanakan di Ruang Vicon BPS Kalteng, Selasa (2/1/24).
Sementara itu, komoditas yang memberikan sumbangan deflasi pada bulan yang sama mencakup bahan bakar rumah tangga, semangka, kacang panjang, daging babi, kangkung, ketimun, solar, tas tangan wanita, ikan lele, dan parfum.
Untuk diketahui, dari 90 kota yang menjadi fokus perhitungan IHK, 85 di antaranya mengalami inflasi, sementara 5 kota mengalami deflasi.
Ternate mencatat inflasi tertinggi sebesar 1,64%, dengan IHK mencapai 117,18, sedangkan Meulaboh mencatat deflasi tertinggi sebesar 0,67%, dengan IHK 120,38. (Perdi/MN).