Bandung | Perwakilan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Provinsi Kalimantan Tengah (TPHP Prov. Kalteng) turut serta dalam Gebyar Perbenihan Tanaman Pangan Nasional IX yang berlangsung di Soreang, Kabupaten Bandung. Acara ini, yang digelar pada Sabtu (27/7/24), bertujuan untuk memperkuat kemandirian benih tanaman pangan dalam rangka mencapai visi Indonesia Emas 2045.
Kegiatan tahunan ini dibuka oleh Wakil Menteri Pertanian RI, Sudaryono, dan dihadiri oleh berbagai pihak terkait seperti Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Pengawasan dan Sertifikasi Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPSBTPH), UPT Balai Pengembangan Produksi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPPBTPH), serta Petugas Pengawas Benih (PBT) dari seluruh Indonesia, termasuk dari Provinsi Kalimantan Tengah.
Kepala Dinas TPHP Prov. Kalteng, Hj. Sunarti, menyampaikan bahwa kontingen dari Kalimantan Tengah berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan utama seperti display benih, display produk, forum inovasi perbenihan, klinik perbenihan, serta berbagai lomba pendukung seperti cerdas cermat, lomba catur, lomba fashion show benih, lomba tari etnik budaya, dan lomba menyanyi.
“Kami fokus memperkenalkan 55 jenis benih unggul lokal spesifik lokasi dari Kalimantan Tengah,” ujar Hj. Sunarti.
Benih unggul tersebut sebagian besar berasal dari Kabupaten Katingan, dengan varietas seperti Tikang bangau, Kasintu, Umbang raja, dan Anak tuing. Selain itu, beberapa varietas lokal lainnya akan diusulkan dan didaftarkan sebagai benih lokal nasional.
Hj. Sunarti juga menyoroti varietas lokal unggulan seperti Siam epang dari Kabupaten Kotawaringin Timur yang telah didaftarkan dan dilepas sebagai benih unggul. Selain itu, varietas Talun koyem dari Kabupaten Barito Utara saat ini sedang menunggu proses pelepasan dari Kementerian Pertanian.
“Salah satu tujuan dari kemandirian benih adalah mampu memenuhi kebutuhan benih secara mandiri tanpa bergantung pada daerah lain,” jelas Hj. Sunarti. Dalam rangka mencapai tujuan ini, UPT BPSBTPH dan UPT BPPBTPH Provinsi Kalimantan Tengah terus berupaya mendorong pengembangan benih secara mandiri dengan bekerja sama dengan pelaku bisnis perbenihan, penangkar benih, dan produsen benih.
Gebyar Perbenihan Tanaman Pangan Nasional IX ini menjadi ajang penting untuk mempromosikan keberagaman dan kualitas benih lokal, sekaligus memperkuat ketahanan pangan nasional menuju Indonesia Emas 2045. (mnc-perdi).