Palangka Raya | Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Provinsi Kalimantan Tengah melaporkan peningkatan signifikan dalam kejadian kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah tersebut.
Kepala Pelaksana BPBPK Prov. Kalteng, Ahmad Toyib, menyampaikan bahwa hingga 30 Juli 2024, jumlah titik hotspot mencapai 409, dengan 118 kejadian karhutla dan luas lahan terbakar mencapai 290.449 hektar.
“Jumlah titik hotspot, kejadian, dan luas lahan terbakar mengalami peningkatan signifikan dibandingkan dengan bulan Juni 2024,” ujar Toyib. Pada bulan Juni, tercatat hanya 45 titik hotspot, sembilan kejadian karhutla, dan luas lahan terbakar sebesar 10.735 hektar.
Data terbaru menunjukkan variasi jumlah hotspot dan kejadian karhutla di berbagai kabupaten/kota. Kabupaten Barito Selatan mencatat 32 titik hotspot dengan 20 kejadian dan luas lahan terbakar sebesar 76,05 hektar.
Sementara di Barito Utara, terdapat 82 titik hotspot, 34 kejadian karhutla, dan luas lahan terbakar 23,74 hektar. Palangka Raya sendiri mencatat empat titik hotspot dengan 48 kejadian karhutla dan luas lahan terbakar sebesar 12,108 hektar.
Toyib menegaskan pentingnya meningkatkan kewaspadaan, terutama menjelang puncak musim kemarau di bulan Agustus. “Pos Lapangan dan Posko Satgas Pengendalian Karhutla BPBD Kabupaten/Kota harus terus waspada terhadap kejadian karhutla. Lakukan sosialisasi dan edukasi secara humanis, serta patroli rutin di daerah-daerah rawan,” tutupnya. (mnc-perdi).