Palangka Raya | Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) melaporkan bahwa tingkat inflasi tahunan di Kalteng mencapai 1,28 persen pada Juli 2024 (year-on-year/yoy). Dalam konferensi pers yang digelar Kamis (1/8/2024), Kepala BPS Kalteng, Agnes Widiastuti, menyatakan bahwa inflasi tertinggi terjadi di Kota Palangka Raya, mencapai 1,81 persen.
Di antara wilayah yang dipantau BPS, Sampit mencatatkan inflasi sebesar 1,39 persen, Sukamara 1,24 persen, dan Kapuas 0,49 persen. Menurut Agnes, inflasi tahunan ini dipicu oleh kenaikan harga di berbagai kelompok pengeluaran. Kelompok makanan, minuman, dan tembakau mengalami kenaikan 1,74 persen, sementara pakaian dan alas kaki naik 0,12 persen.
Selain itu, kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga meningkat sebesar 0,71 persen, kelompok kesehatan 1,67 persen, dan kelompok transportasi 0,63 persen. Kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan mencatat kenaikan sebesar 0,05 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya naik 1,72 persen, kelompok pendidikan 2,29 persen, serta kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran 2,04 persen.
Agnes menambahkan bahwa kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya mencatat kenaikan terbesar dengan 3,21 persen. Namun, tidak semua kelompok pengeluaran mengalami peningkatan. “Kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga justru mengalami penurunan sebesar 0,17 persen,” ucapnya.
Selain data inflasi tahunan, Agnes juga melaporkan bahwa tingkat deflasi bulanan (month-to-month/m-to-m) di Kalteng pada Juli 2024 mencapai 0,68 persen. Sementara itu, tingkat inflasi dari awal tahun (year-to-date/y-to-d) pada Juli 2024 tercatat sebesar 0,37 persen. (mnc-perdi).