Palangka Raya | Menanggapi kasus perundungan yang terjadi di SMAN 1 Kuala Kurun dan telah menyebar luas di media sosial, Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kalimantan Tengah, Muhammad Reza Prabowo, mengungkapkan keprihatinannya dan menekankan pentingnya langkah cepat dan tegas dari semua pihak terkait.
“Terima kasih saya sampaikan kepada Kepala SMAN 1 Kuala Kurun dan seluruh staf sekolah yang telah bertindak cepat dalam menangani kasus perundungan ini. Tindakan seperti pemanggilan siswa, bimbingan dan klarifikasi, mediasi dengan orang tua, serta pembuatan surat pernyataan dan video permohonan maaf menunjukkan keseriusan sekolah dalam menangani permasalahan ini,” ujar Reza Prabowo dalam pesan WhatsApp, Rabu malam (31/7/2024).
Reza Prabowo mengingatkan bahwa pencegahan perundungan harus menjadi perhatian utama di semua sekolah di Kalimantan Tengah. “Kami berharap setiap sekolah dapat belajar dari kejadian ini dan memperkuat langkah-langkah preventif untuk menghindari terulangnya peristiwa serupa. Edukasi mengenai bahaya dan dampak perundungan perlu digiatkan, baik untuk siswa, guru, maupun orang tua,” jelasnya.
Dalam pernyataannya, Reza juga mengapresiasi proses mediasi yang dilakukan oleh pihak sekolah, meski menghadapi beberapa kendala. “Mediasi tidak selalu mudah, tetapi pendekatan penyelesaian masalah secara damai harus menjadi prioritas. Kami berharap semua pihak, termasuk orang tua siswa, dapat bekerja sama dan bersikap bijaksana dalam menyelesaikan masalah ini,” tambahnya.
Reza Prabowo menekankan pentingnya kerjasama antara sekolah, keluarga, dan masyarakat dalam menangani kasus perundungan. Ia menyatakan bahwa komunikasi yang baik dan terbuka sangat penting untuk mencegah dan menangani perundungan dengan lebih efektif.
Selain itu, Dinas Pendidikan Kalimantan Tengah berencana untuk terus memantau perkembangan kasus ini dan memastikan bahwa upaya pencegahan dan penanganan perundungan di sekolah-sekolah dilakukan dengan baik. “Kami berkomitmen untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan nyaman bagi semua siswa. Mari bersama-sama kita wujudkan sekolah yang menghargai perbedaan dan bebas dari perundungan,” tegasnya.
Reza juga menyebutkan bahwa dalam anggaran perubahan, Disdik Kalteng telah mengalokasikan dana untuk pemasangan CCTV di seluruh sekolah di provinsi tersebut. Langkah ini diambil untuk meningkatkan pengawasan dan keamanan di lingkungan sekolah, sehingga kasus perundungan dan pelanggaran lainnya dapat diminimalisir. Pemasangan CCTV diharapkan dapat memberikan rasa aman kepada siswa dan menjamin lingkungan belajar yang nyaman.
Mengakhiri pernyataannya, Reza Prabowo mengajak semua pihak untuk bersama-sama menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif dan bebas dari kekerasan. “Kekerasan dalam bentuk apapun tidak dapat ditoleransi. Kita semua harus berupaya keras untuk memastikan bahwa peristiwa seperti ini tidak terulang lagi di masa mendatang,” tutupnya dengan penuh harapan. (mnc-perdi).