Palangka Raya | Kalimantan Tengah mencatatkan kinerja ekonomi yang positif pada triwulan II-2024. Dalam laporan yang disampaikan oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Tengah, Agnes Widiastuti, terungkap bahwa Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) provinsi ini atas dasar harga berlaku mencapai Rp54,6 triliun, sementara atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp29,0 triliun.
Agnes mengatakan, perekonomian Kalimantan Tengah tumbuh sebesar 1,58 persen (Q-to-Q) dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Kategori Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib menjadi penyumbang terbesar dengan pertumbuhan 35,91 persen.
“Di sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi terjadi pada Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) yang naik sebesar 31,25 persen,” ucapnya.
Dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya (Y-on-Y), pertumbuhan ekonomi Kalimantan Tengah mencapai 3,80 persen. Pertumbuhan tertinggi di sisi produksi dicapai oleh Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan dengan kenaikan 9,25 persen. Sedangkan di sisi pengeluaran, Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non-Profit yang melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT) tumbuh paling tinggi dengan peningkatan sebesar 19,84 persen.
Secara keseluruhan, sepanjang semester I-2024, ekonomi Kalimantan Tengah mengalami pertumbuhan sebesar 4,40 persen (C-to-C) dibandingkan semester I-2023. Sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum mencatat pertumbuhan tertinggi dari sisi produksi sebesar 7,48 persen. Di sisi pengeluaran, PK-LNPRT kembali menonjol dengan pertumbuhan sebesar 20,44 persen.
Kalimantan Tengah memberikan kontribusi sebesar 12,14 persen terhadap ekonomi Kalimantan pada triwulan II-2024, menjadikannya provinsi keempat terbesar setelah Kalimantan Timur yang menyumbang 47,77 persen. Semua provinsi di Kalimantan mencatat pertumbuhan ekonomi positif, baik secara Q-to-Q, Y-on-Y, maupun C-to-C.
Pertumbuhan ekonomi ini menunjukkan potensi dan kekuatan ekonomi Kalimantan Tengah yang terus meningkat. Dengan berbagai sektor yang terus berkembang, pemerintah diharapkan dapat meningkatkan investasi dan memperbaiki infrastruktur untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif. (mnc-perdi).