Palangka Raya | Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah (Dinkes Prov. Kalteng) menyelenggarakan Orientasi Skrining Intervensi Kesehatan Jiwa dan NAPZA bagi pengelola kesehatan jiwa di seluruh kabupaten/kota se-Kalimantan Tengah. Kegiatan ini berlangsung pada Selasa (20/8/2024) di Swiss-Belhotel Danum Palangka Raya dan dibuka langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan, Suyuti Syamsul.
Dalam sambutannya, Suyuti menekankan pentingnya kesehatan jiwa sebagai bagian dari kesejahteraan manusia secara keseluruhan. Ia menjelaskan bahwa kesehatan jiwa, yang mencakup fisik, mental, spiritual, dan sosial, adalah kunci untuk mencapai kualitas hidup yang baik.
“Masalah kesehatan jiwa di Indonesia masih tinggi, terutama di kalangan remaja. Data menunjukkan bahwa depresi di kelompok usia 15-24 tahun mencapai 2%. Ini menjadi tantangan besar yang harus kita atasi bersama,” ujar Suyuti.
Selain itu, Suyuti juga menyoroti peningkatan penyalahgunaan NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif) di Indonesia, yang menurut survei tahun 2021, telah mencapai hampir 3,7 juta orang. Ia menekankan bahwa masalah ini berdampak besar pada ekonomi dan produktivitas masyarakat.
Untuk itu, Kementerian Kesehatan terus melakukan inovasi dalam sistem kesehatan, termasuk dalam penanganan kesehatan jiwa dan NAPZA. Tujuannya adalah memberikan pelayanan yang menyeluruh dan berkelanjutan sesuai dengan undang-undang yang berlaku.
Acara ini dihadiri oleh Kepala Bidang Kesmas Dinkes Prov. Kalteng Fery Iriawan, narasumber dari RSJ Kalawa Atei, dan perwakilan Dinkes Kota Palangka Raya. Peserta orientasi terdiri dari kader dan petugas konseling kesehatan jiwa dari seluruh Kalimantan Tengah, yang diharapkan dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam menangani masalah kesehatan jiwa dan NAPZA di daerah masing-masing. (mnc-perdi).