Seruyan | Hati siapa yang tak hancur melihat anak dan istri terlunta-lunta karena tulang punggung keluarga harus meringkuk di balik jeruji? Inilah yang dialami oleh keluarga YG, tersangka kasus dugaan pencurian buah sawit di PT BJAP 3. Nasib malang ini membuat YG tak lagi mampu menafkahi anak istrinya yang kini harus berjuang sendiri demi kelangsungan hidup.
YG ditahan atas dugaan mencuri tandan buah segar (TBS) milik perusahaan PT BJAP 3. Selama masa penahanannya, istrinya hanya bisa berusaha memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan tenaga yang tersisa.
Melihat kondisi ini, hati Kapolres Seruyan tergerak. Melalui Kapolsek Seruyan Tengah, AKP Nanang Mauludi, S.H., bantuan disalurkan kepada keluarga YG di Desa Mugi Penyuhu, Kecamatan Seruyan Tengah.
“Kami sangat memahami beban yang dialami keluarga YG. Semoga bantuan ini bisa sedikit meringankan kebutuhan mereka,” ujar AKP Nanang Mauludi penuh empati saat menyerahkan sembako berupa beras, mie instan, lauk pauk, dan uang jajan.
Dalam suasana haru, istri YG menerima bantuan dengan linangan air mata. Bukan jumlah bantuan yang membuatnya terharu, tetapi perhatian dari pihak kepolisian yang masih peduli terhadap keluarga suaminya yang kini menjadi tersangka.
Sementara itu, YG yang mendekam di tahanan tak kuasa menahan tangis saat mendengar kabar bantuan tersebut. Penyesalan menghantui dirinya. “Saya sangat menyesal. Bukan hanya saya yang menderita, tapi anak dan istri saya juga. Saya berjanji tidak akan mengulangi lagi,” ungkapnya pilu.
Kapolsek Seruyan Tengah juga mengimbau masyarakat agar tak mudah terpancing provokasi untuk melakukan pencurian sawit. “Satu orang yang bermasalah dengan hukum bisa berdampak pada keluarga yang ditinggalkan sebagai korban kedua,” tutup AKP Nanang Mauludi.
Bantuan ini menjadi pengingat bagi kita semua bahwa setiap tindakan memiliki konsekuensi. Namun, di balik setiap kesalahan, selalu ada harapan untuk perbaikan. (mnc-perdi)