Kapuas | Kasus Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang sempat mengguncang masyarakat Kalimantan beberapa waktu lalu, membawa gelombang keresahan akan penyelenggaraan demokrasi di Kapuas.
Di tengah panasnya suasana politik, calon Bupati Kapuas, Pangeran Syarif Abdurrahman Bahasyim, yang juga dikenal dengan sebutan Habib Banua, angkat bicara terkait kasus tersebut.
Dalam pernyataannya, Habib Banua menegaskan komitmennya untuk mewujudkan demokrasi yang bersih dan bebas dari segala bentuk kecurangan, terutama korupsi. Ia menyampaikan pesan harapan yang menyentuh hati kepada masyarakat Kapuas agar tetap menjaga integritas dan kepercayaan dalam proses pemilu mendatang.
“Saya harap pesta demokrasi di Kapuas bersih. Jangan sampai ada kejadian OTT KPK yang merusak nama baik daerah kita. Ini bukan hanya tentang pemilihan, tapi tentang masa depan kita bersama,” ujar Habib Banua yang juga seorang Dosen di Universitas Islam As-Syafi’iyah Jakarta.
Lebih lanjut, Doktor lulusan Universitas Haluoleo Kendari ini menekankan pentingnya transparansi dalam setiap langkah politik yang diambil.
“Kita harus belajar dari kasus-kasus sebelumnya, di mana pelanggaran hukum hanya menimbulkan kerugian besar bagi masyarakat. Pemimpin yang bersih dan jujur adalah kunci untuk membangun Kapuas yang lebih baik,” tambahnya.
Kasus OTT yang melibatkan pejabat daerah telah meninggalkan luka mendalam di hati masyarakat, dan pesan dari Habib Banua ini seolah menjadi penyejuk di tengah kekhawatiran yang melanda. (mnc-perdi)