Terimakasih
Sempatkanlah untuk klik iklan, karena itu gratis...!
Sajikan Berita Sebenar Peristiwa
Indeks
Berita  

Warga Binaan Lapas Sampit Tingkatkan Keterampilan Bercocok Tanam

Kotawaringin Timur | Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sampit, yang berada di bawah Kanwil Kemenkumham Kalimantan Tengah, aktif melaksanakan kegiatan pembinaan kemandirian dengan fokus pada penyemaian dan perawatan tanaman.

Kegiatan yang berlangsung ini bertujuan untuk mengajarkan keterampilan bercocok tanam sekaligus menanamkan rasa tanggung jawab terhadap lingkungan sekitar.

Dalam program ini, WBP diajarkan cara menyemai berbagai jenis tanaman, seperti sayur salada dan sayur pakcoy. Mereka dibimbing untuk memahami seluruh proses dari mulai penyemaian hingga pertumbuhan tanaman yang sehat. Selain itu, mereka juga mempelajari teknik perawatan tanaman yang baik serta pentingnya menjaga kebersihan lingkungan agar tanaman dapat tumbuh dengan optimal.

Kepala Lapas Kelas IIB Sampit, Meldy Putera, menekankan pentingnya kegiatan ini untuk persiapan WBP menghadapi kehidupan setelah masa tahanan mereka selesai.

“Kegiatan ini tidak hanya memberikan keterampilan baru bagi warga binaan, tetapi juga membangun rasa tanggung jawab dan disiplin. Kami ingin memastikan bahwa mereka tidak hanya memiliki keterampilan bercocok tanam, tetapi juga dapat memahami nilai penting dari menjaga lingkungan yang bersih dan sehat. Ini adalah hal mendasar yang bisa mereka terapkan saat mereka kembali ke masyarakat nantinya,” ujar Meldy.

Meldy juga menambahkan bahwa kegiatan bercocok tanam ini memiliki efek yang positif terhadap kesehatan mental warga binaan.

“Melihat tanaman yang mereka tanam tumbuh dengan baik memberikan rasa pencapaian bagi warga binaan. Ini adalah bentuk terapi yang dapat membantu mereka mengelola stres dan menciptakan suasana hati yang lebih baik di lingkungan lapas. Tanaman yang tumbuh subur juga menciptakan suasana hijau yang segar di area lapas, yang tentunya berdampak baik bagi semua orang di sini,” jelasnya.

Salah satu warga binaan yang mengikuti kegiatan tersebut, mengatakan bahwa aktivitas ini membuat mereka lebih merasa terhubung dengan alam dan memberi kesempatan untuk belajar hal-hal baru.

“Kami jadi lebih memahami bagaimana proses pertumbuhan tanaman itu berlangsung. Ada kepuasan tersendiri ketika melihat hasil kerja kami, dan kami merasa lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan di sekitar kami,” ungkapnya.

Dengan adanya program ini, diharapkan para warga binaan dapat mengembangkan keterampilan praktis yang dapat mereka gunakan di luar lapas setelah menjalani masa hukuman. Kegiatan ini juga menjadi salah satu upaya untuk mempersiapkan mereka dalam reintegrasi ke masyarakat dengan kemampuan yang bermanfaat dan sikap yang lebih positif. (mnc-perdi).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *