Terimakasih
Sempatkanlah untuk klik iklan, karena itu gratis...!
Sajikan Berita Sebenar Peristiwa
Indeks
Berita  

Lapas Sampit Berikan Pengarahan dan Doa Bersama Sebelum Pembinaan WBP

Kotawaringin Timur | Lapas Kelas IIB Sampit, Kanwil Kemenkumham Kalimantan Tengah, terus mengupayakan program pembinaan kemandirian bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) guna memberikan keterampilan dan kesiapan mental.

Sebelum memulai rangkaian kegiatan kemandirian, para Tamping dari Subsi Kegiatan Kerja dikumpulkan di lapangan untuk menerima pengarahan serta doa bersama. Langkah ini dimaksudkan untuk memastikan para WBP memiliki kesiapan yang matang, baik dari sisi fisik, mental, maupun spiritual.

Pada pagi itu, dengan berbaris rapi, para Tamping mendengarkan instruksi langsung dari Setyo Sukismo, staf Kegiatan Kerja, yang menjelaskan secara rinci tugas dan kegiatan yang akan dilakukan.

“Kegiatan pembinaan kemandirian ini adalah kesempatan besar bagi kalian. Disiplin, tanggung jawab, dan kerja sama adalah kunci dalam menjalani program ini dengan baik,” ujar Setyo di hadapan para peserta.

Ia menekankan pentingnya sikap disiplin dan produktif untuk mencapai hasil yang optimal dari program pembinaan ini.

Kepala Lapas Kelas IIB Sampit, Meldy Putera, juga memberikan arahan melalui Setyo agar program ini tidak hanya sekadar mengajarkan keterampilan, tetapi juga membentuk karakter yang kuat dan disiplin pada diri setiap peserta.

“Kami berharap melalui kegiatan ini, para WBP dapat memiliki kepercayaan diri yang tinggi serta bekal yang cukup untuk menjalani kehidupan yang lebih baik setelah bebas,” kata Meldy.

Ia menyatakan pentingnya membangun mental yang tangguh pada setiap WBP sebagai bagian dari program rehabilitasi di Lapas.

Kegiatan ini diawali dengan doa bersama yang dipimpin oleh salah satu staf, sebagai bentuk harapan agar seluruh rangkaian kegiatan berjalan lancar dan aman. Doa ini menjadi momentum untuk menyatukan semangat dan fokus para peserta sebelum memulai kegiatan yang membutuhkan komitmen dan kedisiplinan.

“Doa ini adalah bagian penting, karena selain bekal keterampilan, kita juga butuh keberkahan dan keselamatan dalam setiap langkah yang kita ambil,” ujar Setyo setelah doa bersama.

Program pembinaan kemandirian ini meliputi berbagai keterampilan, seperti perikanan, pertanian, hidroponik, laundry, barbershop, menjahit, produksi tempe, sabun cair, dan pertukangan.

Diharapkan, dengan keterampilan yang diperoleh, para WBP akan memiliki peluang yang lebih baik saat kembali ke masyarakat dan mampu menjalani hidup yang mandiri serta produktif. (mnc-perdi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *