Palangka Raya | Sinergi dan kesepahaman dalam pengembangan kelautan dan perikanan yang berdaya saing dan berkelanjutan sangat penting untuk mencapai target kinerja utama. Hal ini disampaikan oleh Perencana Ahli Muda Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Provinsi Kalimantan Tengah, Belyada Kris Anggen, saat menutup kegiatan Rapat Koordinasi Program dan Sinkronisasi Data Kelautan dan Perikanan se-Kalimantan Tengah, Kamis (31/10/24).
Kegiatan yang berlangsung sejak Rabu, 30 Oktober 2024, ini dibuka oleh Plh. Kepala Dislutkan Provinsi Kalimantan Tengah, Nita Fera, di Aula Dislutkan. Menurut Belyada, target ekonomi makro yang tercantum dalam dokumen perencanaan pembangunan daerah mencakup peningkatan kontribusi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sub-sektor perikanan.
“Pada tahun 2025, persentase kontribusi PDRB sub-sektor perikanan ditargetkan mencapai 1,89%, dan Indeks Ekonomi Biru Indonesia diharapkan meningkat hingga 27,75%,” jelas Belyada.
Ia menekankan pentingnya kolaborasi antar pemangku kepentingan untuk mencapai target tersebut. Beberapa program strategis untuk tahun 2025 yang telah dirancang mencakup pengembangan kampung perikanan modern berorientasi ekspor di tiga zona (Barat, Tengah, dan Timur) dengan komoditas utama seperti udang, betutu, dan patin. Program lainnya adalah modernisasi pelabuhan perikanan, tata kelola perikanan tangkap, serta penangkapan ikan terukur berbasis IT.
“Dari 10 program strategis ini, semuanya mencakup wilayah Kalimantan Tengah. Penting bagi kita untuk bekerja sama dalam melaksanakan program-program ini,” tambah Belyada.
Setiyo Riswanto, narasumber dari Biro Perencanaan Sekretariat Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan, menyampaikan bahwa komitmen Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono untuk pengembangan sektor kelautan dan perikanan sejalan dengan komitmen Presiden RI Prabowo Subianto dalam mencapai swasembada pangan dan energi.
“Menteri Kelautan dan Perikanan Bapak Sakti Wahyu Trenggono memastikan tata kelola sektor hulu kelautan dan perikanan serta kedaulatan pangan menjadi prioritas utama demi mendukung program gizi nasional,” ungkap Setiyo.
Di kesempatan lain, Kepala Dislutkan Provinsi Kalimantan Tengah, H. Darliansjah, berharap bahwa Rapat Koordinasi Program dan Sinkronisasi Data ini dapat menghasilkan arahan dan kebijakan yang berpihak kepada masyarakat.
“Kami berharap kegiatan ini bisa menghasilkan kebijakan yang berpihak pada masyarakat, terutama bagi mereka yang berada di bawah garis kemiskinan, dengan tujuan agar sasaran di tahun 2025 dapat tercapai dan dirasakan langsung oleh masyarakat Kalimantan Tengah,” tutup Darliansjah. (mnc-perdi)