Palangka Raya | Ribuan mahasiswa di Kalimantan Tengah (Kalteng), saat ini merasakan kegelisahan mendalam akibat Beasiswa TABE yang belum juga dicairkan Dinas Pendidikan Provinsi Kalteng.
Ada yang menyerukan ajakan untuk turun demo ke depan kantor Dinas Pendidikan Provinsi Kalteng di akun Instagram resmi @disdikkalteng, dan ada pula yang menyatakan di salah satu media “siap” memfasilitasi 13.113 mahasiswa yang lolos seleksi beasiswa TABE.
Untuk diketahui, TABE atau Tabungan Beasiswa Berkah adalah Program BIDIK MISI Kalteng Berkah Tahun 2024 yang akan menyalurkan bantuan dana sebesar Rp. 7.500.000,- (tujuh juta lima ratus ribu rupiah) per orang, dan disediakan untuk 20.000 (dua puluh ribu) orang.
“Kenapa mahasiswa ini harus takut, beasiswa TABE pasti cair kok,” kata Plt. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalteng M. Reza Prabowo saat pres rilis kepada awak media, dan di hadiri mahasiswa dan perwakilan organisasi kemahasiswaan, Kamis (28/3/24) pagi.
Dijelaskan Reza, mahasiswa yang mengajukan berkas untuk mendaftar beasiswa TABE, tidak diserahkan melalui Dinas Pendidikan. Tapi langsung ke pihak Bank Kalteng.
“Progres penyaluran beasiswa TABE ini terus di pantau perkembangannya. Pernah terdeteksi ada anak oknum Kepala Dinas yang mendaftar beasiswa TABE, saya tolak kok. Sisi politiknya kan dimana, karena penyaluran bantuan ibeasiswa ini memang untuk masyarakat Kalteng yang tidak atau kurang mampu,” jelas Reza.
Proses penyaluran beasiswa TABE ini dilakukan sesuai dengan prosedur. Untuk mencetak kartu ATM yang didesain khusus format TABE, harus mendapat izin resmi dulu dari Bank Indonesia.
“Bank Indonesia sudah mengeluarkan izin. Selanjutnya menunggu izin Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI). Izin ASPI keluar, pencetakan kartu ATM dimulai,” ujar Reza.
Reza berharap, agar mahasiswa penerima TABE tidak khawatir lagi, karena penyaluran beasiswa telah teranggarkan dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) sesuai dengan petunjuk teknis yang telah ditetapkan. (mnc-perdi).