Palangka Raya | Dalam upaya meningkatkan tata kelola informasi geospasial di Kalimantan Tengah, Bappedalitbang Provinsi Kalteng melaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Penyelenggaraan Informasi Geospasial (IG) lanjutan di Hotel Aurila, Palangka Raya, Kamis pagi (14/11/24).
Kegiatan tersebut berlangsung selama dua hari, dan diikuti oleh perwakilan perangkat daerah dari tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.
Kepala Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan Bappedalitbang Kalteng, Yohanna Endang, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan lanjutan dari Bimtek sebelumnya pada September 2023. “Bimtek ini bertujuan meningkatkan pemahaman teknis tentang penyelenggaraan informasi geospasial serta implementasi kebijakan satu peta di daerah,” katanya.
Yohanna juga menyoroti tantangan sumber daya manusia (SDM) di bidang ini, terutama tenaga teknis pengelola data yang masih terbatas. “Saat ini, fungsional surveyor pemetaan di lingkungan Pemprov Kalteng hanya ada empat orang, sehingga perlu perhatian lebih ke depannya,” tambahnya.
Status simpul jaringan informasi geospasial di Kalimantan Tengah juga menjadi perhatian. Yohanna menyebutkan bahwa berdasarkan evaluasi terbaru, sebagian besar kabupaten/kota masih berada pada kategori “terbangun,” dengan satu kabupaten, yakni Kotawaringin Timur, berhasil meraih penghargaan Bhumandala Award 2024.
“Kita perlu meningkatkan status simpul jaringan ini agar setara dengan provinsi tetangga seperti Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur yang sudah unggul,” ujarnya.
Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Yuas Elko, yang mewakili Plt. Sekda Kalteng, menyampaikan pentingnya integrasi data geospasial dalam pembangunan daerah. “Data geospasial yang akurat dan terintegrasi menjadi alat ukur efektif untuk menilai program dan kebijakan pemerintah,” jelas Yuas.
Ia juga menekankan, bahwa harmonisasi antara informasi geospasial dan kebijakan satu data Indonesia dapat menciptakan ekosistem data yang kuat dan mendukung pengambilan keputusan berbasis data.
Yuas menambahkan bahwa pemanfaatan data informasi geospasial sangat fundamental dalam perencanaan dan pengembangan wilayah. “Dengan data yang tepat, kita dapat merancang pembangunan yang lebih akurat dan berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat,” katanya.
Sebagai tindak lanjut, peserta Bimtek diberikan pelatihan simulasi teknis dan praktik pengelolaan data informasi geospasial. Kegiatan ini dirancang agar perangkat daerah mampu mengaplikasikan teknologi dan standar informasi geospasial dalam perencanaan pembangunan di daerah masing-masing.
Diharapkan, hasil dari Bimtek ini dapat memperkuat kinerja simpul jaringan di Kalimantan Tengah, sehingga mampu mendukung visi pembangunan jangka menengah daerah tahun 2021–2026, yakni mewujudkan Kalteng yang makin unggul, berdaya saing tinggi, dan memiliki reputasi cemerlang.
“Kami optimis, dengan kolaborasi dan komitmen semua pihak, tata kelola informasi geospasial di Kalteng akan terus meningkat,” pungkasnya. (mnc-red)