Palangka Raya | Dalam sebuah langkah penting menuju pengelolaan perkebunan yang lebih baik, Wakil Gubernur Kalimantan Tengah, H. Edy Pratowo, secara resmi membuka kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kapasitas Tim Pendataan Perkebunan Sawit Rakyat Tahun 2024. Acara ini diselenggarakan oleh Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Tengah di Swiss-Bellhotel Danum Palangka Raya, dan dihadiri oleh berbagai pihak terkait.
Dalam sambutan pembukaannya, Wagub Edy Pratowo menekankan pentingnya kegiatan ini bagi masa depan perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Tengah. “Atas nama Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah, saya menyambut baik diselenggarakannya Bimbingan Teknis ini. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif guna pembangunan kelapa sawit yang berkelanjutan,” ucapnya dengan penuh optimisme.
Lebih lanjut, Wagub Edy menjelaskan bahwa perkebunan merupakan salah satu sub-sektor pertanian yang memiliki peranan strategis dalam pembangunan nasional. Ia menyebutkan bahwa tujuan dari penyelenggaraan perkebunan termasuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, memperkuat sumber devisa negara, menyediakan lapangan kerja, serta menjaga kelestarian lingkungan hidup secara berkelanjutan. “Perkebunan memiliki dampak yang luas, dan pengelolaan yang baik adalah kunci untuk mencapai semua tujuan ini,” kata Edy.
Namun, Wagub juga mengungkapkan bahwa sejak pengembangan perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Tengah dimulai tiga dekade yang lalu, pemerintah masih belum memiliki data yang lengkap dan akurat mengenai pengelolaan lahan oleh rakyat. “Pemerintah saat ini hanya memiliki data estimasi yang bersifat tabular,” ujarnya. Untuk itu, ia menekankan pentingnya langkah strategis untuk memperbaiki data dan informasi terkait perkebunan sawit rakyat. “Memperbaiki data ini adalah kebijakan jangka pendek yang sangat strategis.”
Wagub juga menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah terus berupaya membangun database perkebunan sawit rakyat yang lengkap, termasuk data spasial. “Database ini sangat penting bagi berbagai pondasi kebijakan di masa depan. Dengan adanya program ini, diharapkan data yang diperoleh akan lebih representatif, baik dalam bentuk tabular maupun spasial,” imbuhnya.
Edy Pratowo juga meminta agar pendataan dilakukan dengan akurat menggunakan teknologi yang ada. “Dengan teknologi, seluruh perkebunan kelapa sawit rakyat di Kalimantan Tengah dapat terdata dengan baik,” tegasnya. Akurasi ini penting untuk memastikan bahwa kebijakan yang diambil berbasis pada data yang tepat.
Dalam kesempatan yang sama, Kadisbun Provinsi Kalteng, melalui sambutan tertulis yang dibacakan oleh Kabid PUPKP3 M. Rusan, menegaskan bahwa tujuan utama dari Bimtek ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta dalam pemetaan dan pendataan kebun kelapa sawit rakyat. “Tujuan akhirnya adalah mengoptimalkan tata kelola usaha budidaya perkebunan berkelanjutan milik pekebun,” ujarnya.
Bimtek ini akan berlangsung hingga 5 September 2024, dengan menghadirkan narasumber dari Badan Informasi dan Geospasial (BIG) dan Direktorat Jenderal Perkebunan Kementan yang hadir secara daring. Sebanyak 85 peserta dari 14 kabupaten/kota se-Kalimantan Tengah turut serta dalam kegiatan ini.
Kehadiran Asisten Ekbang Sri Widanarni, serta Kepala Dinas yang membidangi Perkebunan dari seluruh kabupaten/kota di Kalimantan Tengah, memperlihatkan betapa pentingnya acara ini dalam upaya peningkatan kapasitas dan akurasi data perkebunan sawit rakyat di provinsi tersebut. (mnc-perdi).