Terimakasih
Sempatkanlah untuk klik iklan, karena itu gratis...!
Sajikan Berita Sebenar Peristiwa
Indeks

Erlin Hardi: Peran Lulusan Teknik Dalam Pembangunan Berkelanjutan

Maharati News – Palangka Raya, Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB)/ Sustainable Development Goals (SDGs) merupakan suatu rencana aksi global yang disepakati oleh para pemimpin dunia, termasuk Indonesia, guna mengakhiri kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan. SDGs berisi 17 Tujuan dan 169 Target yang diharapkan dapat dicapai pada tahun 2030.

Hal itu disampaikan Erlin Hardi, ST., Ketua Alumni Fakultas Teknik saat memberikan materi Kuliah Umum pada acara Dies Natalis Ke-22 Fakultas Teknik UPR, Selasa (18/10/22).

Erlin mengatakan, data kebutuhan, ketersediaan, dan kekurangan S1 Teknik dan D3 Teknik dari Kemenristek Dikti, menunjukkan Indonesia selalu mengalami defisit kebutuhan S1 dan D3 Teknik.

Pada tahun 2016, Indonesia membutuhkan 34.981 tenaga kerja S1, sedangkan ketersediaannya hanya 17.092, artinya ada kekurangan 17.889. Kebutuhan D3 sebesar 55.855 juga hanya tersedia 5.046, defisit 50.809. Angka tersebut terus membesar pada tahun 2019, di mana defisit untuk S1 menjadi 97.347 dan D3 sebesar 188.941.

“Sementara rata-rata kebutuhan sarjana teknik di Indonesia meningkat menjadi 57.000 per tahun. Pada periode 2015-2020 diperkirakan melonjak menjadi rata-rata 90.500 per tahun,” beber pria tampan yang juga seorang Kepala Disperkimtan Provinsi Kalteng.

Dia melanjutkan, peran alumni teknik sipil dalam pembangunan yang berkelanjutan sangat dibutuhkan dalam mendukung program pemerintah, khususnya Provinsi Kalteng.

Teknik Sipil adalah ilmu yang mempelajari tentang bagaimana merancang, membangun, merenovasi, memelihara dalam lingkup demi kebaikan dan kelangsungan mahluk hidup, khususnya manusia.

“Oleh karena itu, ilmu ini disebut dengan ilmu sipil atau Teknik Sipil, karena ilmu ini adalah ilmu yang mempelajari kebutuhan pokok bagi kelangsungan hidup manusia,” jelasnya.

Kadis Erlin menambahkan, dalam tren pembangunan berkelanjutan, Kompetensi Teknik Sipil harus berkontribusi menghilangkan atau mengurangi masalah lingkungan yang mungkin timbul dalam proyek konstruksi, seperti eskploitasi berlebihan terhadap sumber daya air, penurunan kualitas lingkungan, penurunan elevasi tanah, erosi, tanah longsor, keamanan bangunan pemukiman, dan mitigasi bencana.

Kompetensi Teknik Sipil berkontribusi dalam dunia konstruksi mendukung pengembangan ekonomi, sehingga pembangunan dapat memberikan kesejahteraan masyarakat serta memastikan lingkungan hidup mendapatkan pembangunan dan perbaikan yang berkelanjutan.

Sebelum mengakhiri materinya, Erlin mengucapkan selamat Dies Natalis Ke-22 Fakultas Teknik UPR. “Semoga semakin jaya, menghasilkan SDM Teknik yang unggul, adaptif, dan berdaya saing,” demikian Erlin Hardi, ST. (Perdi/MN).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *