Palangka Raya, 1 Desember 2024 – Fairid Naparin, sosok muda dan karismatik, kembali mencatat sejarah di kancah politik Palangkaraya. Dalam Pilkada 2024, ia bersama wakilnya Achmad Zaini sukses mengungguli pesaingnya yang hanya memperoleh 46.637 suara atau 36,34%.
Dalam wawancara eksklusif di kantornya, Fairid berbagi perjalanan politiknya yang penuh perencanaan matang dan data berbasis survei, hingga ia bersama pasangannya memperoleh 81,692 suara atau 63,66%.
Tidak hanya dikenal sebagai pemimpin dengan visi yang jelas, Fairid juga diakui sebagai figur yang tenang namun tajam dalam merancang langkah-langkah politiknya. “Saya bukan orang yang suka menunjukkan emosi berlebihan. Semakin orang meremehkan saya, semakin saya bersemangat, tapi itu saya simpan dalam strategi yang rapi,” ungkapnya.
Perjalanan Menuju Puncak
Fairid mengakui, jalan menuju kemenangannya tidaklah mudah. Sebagai kandidat dari partai Golkar, ia dihadapkan pada dinamika politik yang kompleks, baik internal maupun eksternal. Tantangan tersebut semakin terasa ketika harus bersaing dengan calon-calon kuat dari partai lain, seperti PDI Perjuangan dan Partai Amanat Nasional. Namun, Fairid percaya pada kekuatan data yang ia miliki.
“Semua langkah saya berdasarkan data. Setiap tahun, setiap bulan, bahkan setiap momen penting, saya ukur perkembangan dan potensi. Dari sini saya bisa menentukan kapan harus menyerang, kapan bertahan, dan kapan tetap diam,” jelasnya.
Pendekatan ini terbukti efektif. Fairid berhasil mengelola strategi politik yang solid, termasuk membangun komunikasi dengan 15 partai koalisi tanpa membuat gesekan besar. Ia memanfaatkan data untuk menilai kekuatan di setiap daerah pemilihan, memastikan dukungan tetap stabil hingga hari pencoblosan.
Strategi Kampanye yang Inovatif
Fairid juga menunjukkan kepiawaian dalam mengelola kampanye. Berbeda dengan kebanyakan kandidat yang mengandalkan gebrakan besar, ia memilih pendekatan bawah tanah yang diam-diam namun berdampak signifikan. “Gerakan kami banyak dilakukan di akar rumput. Orang-orang mungkin tidak melihat kegiatan besar, tapi kami memastikan setiap sudut kota bergerak,” katanya.
Ia mencontohkan, survei-survei internal yang dilakukan hingga tiga hari sebelum pemilihan memberikan gambaran yang jelas tentang kondisi lapangan. “Di beberapa wilayah, kami sempat kalah tipis pada pilkada 5 tahun lalu, seperti di Pahandut Seberang. Tapi dengan data, saya tahu bagaimana menaikkan suara dalam waktu singkat. Hasilnya memuaskan, Kami menang di 5 kecamatan, 28 Kelurahan dari 30 Kelurahan yang ada di Palangka Raya” tambahnya.
Dukungan Internal dan Keputusan Berani
Selain strategi, keberhasilan Fairid tidak lepas dari dukungan internal yang solid. Ia dikenal sebagai pemimpin yang mampu merangkul berbagai elemen dalam partainya, bahkan di tengah perbedaan pendapat. “Ada yang bilang saya akan dikroyok, tapi saya justru bersyukur. Itu artinya, saya dianggap lawan yang serius,” ujarnya sambil tersenyum.
Keputusan untuk memilih Achmad Zaini sebagai calon Wakil Walikota aspek, tanpa mengikuti skenario senior-senior partai, juga menjadi langkah berani yang membawa keuntungan besar. Fairid percaya, kepemimpinan yang efektif memerlukan keberanian untuk melawan arus ketika dibutuhkan.
“Saya sadar bahwa saya harus menjual diri sendiri, bukan hanya bergantung pada kekuatan partai. Ini tentang kepercayaan masyarakat pada pemimpin, bukan sekadar mesin politik,” tegasnya.
Masa Depan yang Diharapkan
Fairid Naparin tidak hanya melihat kemenangannya sebagai akhir perjalanan, tetapi sebagai awal dari tanggung jawab yang lebih besar. Ia berkomitmen untuk melanjutkan pembangunan Palangkaraya dengan pendekatan yang inklusif dan berbasis data.
“Saya ingin pemerintahan yang nyaman, efektif, dan fokus pada kesejahteraan masyarakat. Pengalaman lima tahun terakhir mengajarkan saya bahwa keberhasilan tidak hanya soal kerja keras, tetapi juga tentang kerja cerdas,” tutupnya.
Kemenangan Fairid Naparin di Pilkada 2024 tidak hanya mencerminkan kepercayaan publik terhadap kinerja 5 tahun sebelumnya, tetapi juga memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya strategi, data, dan kepemimpinan yang visioner. Di tangan Fairid-Zaini, Palangka Raya diharapkan melangkah lebih jauh sebagai kota yang progresif dan inklusif. (mnc-red)