Maharati News, Dalam upaya mencegah terjadinya Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di daerah yang berpotensi karhutla, dimulai Kegiatan TMC di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng).
Kepala Bidang Lingkungan Hidup dan ISPO, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Cabang Kalteng Suto Suwahyo mengatakan, GAPKI turut serta dalam upaya pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).
Upaya pencegahan Karhutla itu, GAPKI berkolaborasi dalam Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) bersama KLHK, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), serta pihak terkait lainnya.
“Kolaborasi bertujuan mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan di wilayah Bumi Tambun Bungai,” ucap Suto, Selasa (29/8/23).
Suto Suwahyo menuturkan, GAPKI dalam hal ini berperan untuk membiayai kegiatan TMC selama enam hari.
“Upaya TMC difokuskan di wilayah-wilayah yang rentan terjadi kebakaran. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi potensi terjadinya Karhutla yang seringkali membahayakan lingkungan dan masyarakat,” jelasnya.
Selain terlibat dalam TMC, perusahaan perkebunan yang tergabung dalam GAPKI Cabang Kalteng juga secara aktif melakukan patroli di sekitar kebun-kebun.
“Mereka telah menyiapkan personil dan peralatan guna merespon dengan cepat jika ada laporan tentang kebakaran lahan. Langkah ini menunjukkan kesiapan dan tanggung jawab GAPKI dalam menjaga kelestarian lingkungan serta keselamatan masyarakat,” tegasnya.
Suto Suwahyo mengharapkan, kejadian kabut asap yang menghantam pada tahun 2015 lalu, agar tidak terulang kembali. Dampak ekonomi dari kejadian tersebut sangatlah besar bagi Kalteng, di mana sektor penerbangan lumpuh dan ekonomi juga merosot akibat kabut asap yang mencekam.
“Kolaborasi yang dilakukan oleh Gapki Pusat dengan Gapki cabang Kalteng bersama KLHK, BRIN, BMKG, dan pihak terkait lainnya diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dari risiko Karhutla serta dampak-dampak negatif yang mungkin timbul akibatnya,” pungkasnya. (Perdi/MN).