Palangka Raya | Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Tengah menggelar rapat untuk menetapkan harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit produksi pekebun pada periode II bulan Juli 2024 di Aula Dinas Perkebunan. Rapat ini dipimpin oleh Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan, Achmad Sugianor, Selasa (6/8/24).
Dalam rapat tersebut, Achmad Sugianor menjelaskan bahwa penetapan harga TBS kelapa sawit mengikuti Peraturan Gubernur Kalteng Nomor 64 Tahun 2023 yang mengubah Peraturan Gubernur Nomor 64 Tahun 2020. Harga TBS yang ditetapkan bertujuan untuk memastikan pembayaran yang wajar dari Pabrik Kelapa Sawit (PKS) kepada pekebun mitra mereka.
Dari 40 perusahaan yang menjadi sumber data harga, hanya 19 perusahaan yang mengirimkan data pada periode ini. Berdasarkan data tersebut, harga CPO (minyak sawit) mengalami penurunan menjadi Rp12.201,62 per kilogram, turun Rp558,78 dari periode sebelumnya. Sementara itu, harga inti sawit (PK) mengalami kenaikan menjadi Rp8.225,31 per kilogram, meningkat Rp3.550,25 dari harga sebelumnya.
Harga TBS kelapa sawit untuk periode II bulan Juli 2024 mengalami penurunan dibandingkan periode sebelumnya, tergantung pada umur tanaman. Untuk tanaman berumur 3 tahun, harga TBS ditetapkan sebesar Rp2.024,24 per kilogram, sementara untuk tanaman berumur 10 hingga 20 tahun, harga TBS adalah Rp2.768,41 per kilogram. Penetapan harga ini berlaku untuk tanggal 16 hingga 31 Juli 2024.
“Harapan kami adalah harga yang ditetapkan dapat memberikan keadilan dan keseimbangan bagi para pekebun mitra,” kata Achmad Sugianor.
Hadir dalam rapat tersebut perwakilan dari GAPKI Kalteng, Tim Pokja Penetapan Harga TBS, perusahaan mitra, Forum Petani Sawit, akademisi, petani mitra, perwakilan koperasi, serta Dinas yang membidangi perkebunan dari kabupaten/kota. (mnc-perdi).