Maharati News – Palangka Raya, Pada bulan September 2023, inflasi gabungan Kota Palangka Raya dan Sampit sebesar 0,11 persen.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala BPS Provinsi Kalteng, Eko Marsoro dalam rilis yang dilaksanakan di ruang pertemuan BPS Kalteng, Senin (2/10/23) siang.
Indeks Harga Konsumen (IHK) mencapai 117,40. Dari 90 kota dengan IHK, 73 mengalami inflasi, sementara 17 mengalami deflasi.
Inflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan sebesar 1,41 persen dengan IHK 121,63, sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Manokwari sebesar 1,70 persen dengan IHK 119,96.
Inflasi pada gabungan Kota Palangka Raya dan Sampit pada bulan September 2023 disebabkan oleh peningkatan indeks harga pada beberapa kelompok, yaitu:
– Kelompok penyediaan makanan minuman/restoran sebesar 0,77 persen.
– Kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,66 persen.
– Kelompok pendidikan sebesar 0,58 persen.
– Kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,27 persen.
– Kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,18 persen.
– Kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,03 persen.
– Kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,02 persen.
Inflasi tahun kalender (September 2023 terhadap Desember 2022) untuk gabungan Kota Palangka Raya dan Sampit mencapai 1,52 persen. Sementara itu, inflasi tahun ke tahun (September 2023 terhadap September 2022) sebesar 1,88 persen.
Beberapa komoditas yang memberikan sumbangan inflasi pada bulan September 2023 antara lain beras, bensin, ketimun, kacang panjang, ikan nila, es, buncis, ikan lele, biaya pulsa ponsel, dan solar.
“Sementara itu, beberapa komoditas yang memberikan sumbangan deflasi pada bulan September 2023 antara lain angkutan udara, daging ayam ras, bawang merah, minyak goreng, cabai rawit, ikan gabus, ikan baung, telur ayam ras, tomat, dan kentang,” pungkasnya. (Perdi/MN).