Kotawaringin Timur | Warga Binaan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sampit, di bawah naungan Kantor Wilayah Kemenkumham Kalimantan Tengah, terus mengembangkan kreativitas dan kemandirian melalui berbagai kegiatan produktif.
Salah satu kegiatan terbaru yang dilakukan adalah pembuatan papan plang nama untuk Subsi Keamanan di Lapas, menggunakan bahan kayu sebagai material utama, Sabtu, (19/10/2024).
Proses pembuatan papan plang nama dimulai dengan pemilihan kayu berkualitas, dilanjutkan dengan pemotongan, penghalusan, dan diakhiri dengan pengecatan serta penulisan nama.
Para Warga Binaan mengerjakan seluruh tahapan tersebut menggunakan teknik pertukangan sederhana, namun dengan hasil yang terstruktur dan rapi. Bahan kayu dipilih karena selain tahan lama, juga ramah lingkungan, serta memberikan tampilan yang alami dan estetis.
Desain papan plang nama ini dirancang dengan gaya yang unik, guna menambah kesan profesional dan tertib di area Subsi Keamanan Lapas Kelas IIB Sampit.
Kepala Lapas Kelas IIB Sampit, Meldy Putera, mengapresiasi hasil kerja keras para Warga Binaan.
“Pembuatan papan plang nama ini merupakan salah satu program pembinaan yang kami kembangkan secara berkelanjutan. Kegiatan ini tidak hanya memberikan keterampilan teknis kepada Warga Binaan, tetapi juga mengajarkan kerja sama tim, tanggung jawab, serta membangun rasa percaya diri mereka. Hal ini penting untuk bekal mereka di masa depan,” ujar Meldy.
Ia juga menambahkan bahwa hasil karya tersebut akan segera digunakan di Lapas untuk memperjelas identitas dan fungsi dari Subsi Keamanan, sekaligus menciptakan suasana yang lebih tertib dan terorganisir.
“Dengan memanfaatkan bahan kayu, kita juga menunjukkan komitmen untuk menggunakan sumber daya secara efektif dan berkelanjutan. Ini sejalan dengan nilai-nilai kemandirian yang ingin kita tanamkan di Lapas,” tambahnya.
Lapas Kelas IIB Sampit terus berinovasi dalam menjalankan program-program pembinaan yang tidak hanya fokus pada pemenuhan hak hukum, tetapi juga pengembangan keterampilan dan potensi diri Warga Binaan.
Melalui kegiatan kreatif seperti ini, diharapkan para Warga Binaan akan lebih siap menghadapi kehidupan setelah masa hukuman, dengan keterampilan yang dapat bermanfaat di masyarakat. (mnc-perdi)