Kotawaringin Timur | Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Kalimantan Tengah, Tri Saptono, mengadakan kunjungan kerja ke Lapas Kelas IIB Sampit pada Rabu (30/10/2024).
Dalam kunjungan ini, Tri Saptono memberikan arahan langsung kepada para Pejabat Struktural Lapas Sampit, menekankan pentingnya menjaga ketertiban, kinerja, serta pemahaman mengenai perubahan organisasi yang sedang terjadi.
Acara tersebut berlangsung di ruang kerja Kepala Lapas Sampit dan dibuka dengan laporan Plh. Kalapas, M. Lirpan, yang menginformasikan kondisi terkini di Lapas Sampit. “Saat ini, kondisi Lapas Sampit dalam keadaan aman dan kondusif berkat kerja sama semua pihak,” ujar Lirpan.
Ia melaporkan situasi pegawai, jumlah Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), serta langkah-langkah keamanan yang telah diterapkan.
Dalam arahannya, Tri Saptono menyampaikan apresiasi kepada seluruh jajaran Lapas Sampit atas komitmen mereka dalam menjaga keamanan dan ketertiban. “Saya sangat menghargai upaya Lapas Sampit dalam menciptakan suasana yang aman dan kondusif. Ini adalah hasil kerja keras yang patut diapresiasi,” kata Tri Saptono.
Selain itu, ia menjelaskan mekanisme kerja baru yang perlu diikuti selama masa transisi, mengingat perubahan di Kementerian Hukum dan HAM yang kini dibagi menjadi tiga kementerian, dengan Lapas berada di bawah Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan.
Ia menegaskan bahwa peralihan ini harus selesai dalam waktu enam bulan ke depan, dengan tetap menjalankan rutinitas pekerjaan seperti biasa.
“Tetap jalankan tugas seperti biasa, dan pastikan laporan kinerja serta anggaran dikirimkan ke Kantor Wilayah. Untuk laporan teknis, bisa langsung disampaikan ke Divisi Pemasyarakatan,” jelas Tri Saptono, memastikan agar setiap bagian di Lapas tetap terkoordinasi dengan baik selama masa transisi.
Sebelum mengakhiri kunjungannya, Tri Saptono juga memberikan apresiasi kepada tim Humas Lapas Sampit yang aktif dalam menyebarkan informasi melalui media sosial dan media eksternal.
Ia menyebutkan, kinerja tim Humas Lapas Sampit patut diacungi jempol. Informasi yang disampaikan membantu masyarakat memahami program yang ada di Lapas, dan ini adalah langkah positif untuk transparansi. (mnc-perdi)