Terimakasih
Sempatkanlah untuk klik iklan, karena itu gratis...!
Sajikan Berita Sebenar Peristiwa
Indeks

Kalteng Bentuk Tim RAD Sawit Berkelanjutan

Palangka Raya | Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah melalui Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Kalteng resmi membentuk Tim Penyusun Rencana Aksi Daerah (RAD) Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan untuk periode 2023-2026.

Rapat pembentukan tim ini digelar di Aquarius Boutique Hotel, Palangka Raya, pada Kamis (15/8/2024), dan dibuka oleh Kepala Disbun Prov. Kalteng, H. Rizky Ramadhana Badjuri.

Dalam sambutannya, H. Rizky Ramadhana Badjuri menegaskan bahwa pembentukan tim ini merupakan kelanjutan dari Focus Group Discussion (FGD) yang telah dilakukan pada bulan Juli lalu.

“Pembentukan SK Tim Penyusun RAD ini adalah langkah konkret yang kami ambil setelah FGD untuk memastikan keberlanjutan perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Tengah,” ujarnya.

Rizky juga menjelaskan bahwa dasar hukum dari inisiatif ini adalah Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2023 tentang Dana Bagi Hasil (DBH) Perkebunan Sawit dan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 91 Tahun 2023.

Dengan peraturan tersebut, Kalimantan Tengah dan 14 kabupaten/kota di wilayahnya memperoleh alokasi DBH Sawit yang disesuaikan dengan kondisi dan potensi masing-masing daerah.

“DBH Sawit ini adalah dana yang diperoleh dari pendapatan bea keluar dan pungutan ekspor kelapa sawit serta produk turunannya. Dana ini dialokasikan berdasarkan beberapa indikator, seperti luas lahan dan produktivitas perkebunan,” tambahnya.

Rizky mengungkapkan bahwa dana ini akan digunakan untuk berbagai keperluan penting, seperti pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur, pendataan perkebunan sawit rakyat, dan pengembangan RAD Kelapa Sawit Berkelanjutan.

Selain itu, DBH Sawit juga akan digunakan untuk mendukung sertifikasi Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO), rehabilitasi lahan, serta perlindungan sosial bagi pekerja perkebunan yang belum terdaftar dalam jaminan sosial.

“Dengan adanya dukungan dana ini, kami berharap bisa meningkatkan kualitas pengelolaan perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Tengah, sekaligus memberikan perlindungan dan kesejahteraan yang lebih baik bagi para pekerja,” tegasnya.

Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk perwakilan OPD Pemprov Kalteng, BPN Wilayah Kalteng, organisasi petani, serta LSM seperti Yayasan Javlec, WWF Indonesia, dan Teropong. Rapat ini menandai langkah awal dari serangkaian kegiatan yang akan memastikan keberlanjutan dan kesuksesan perkebunan sawit di Kalimantan Tengah hingga 2026. (mnc-perdi).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *