Terimakasih
Sempatkanlah untuk klik iklan, karena itu gratis...!
Sajikan Berita Sebenar Peristiwa
Indeks

KPU Kalteng Gelar Deklarasi Damai, Empat Paslon Berjanji Jaga Demokrasi

Palangka Raya | Bundaran Besar Palangka Raya menjadi saksi momen bersejarah pada Selasa (24/9/24). Di bawah langit pagi yang cerah, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kalimantan Tengah menggelar deklarasi damai untuk Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalteng 2024.

Acara tersebut dihadiri oleh tokoh-tokoh penting, termasuk Gubernur H. Sugianto Sabran, jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), serta keempat pasangan calon (Paslon) yang akan bertarung pada pemilihan mendatang.

Suasana terasa khidmat, namun juga dipenuhi dengan semangat kebersamaan. Empat pasangan calon, Willy M. Yoseph dan Habib Ismail, Nadalsyah Koyem dan Supian Hadi, Agustiar Sabran dan Edy Pratowo, serta Abdul Razak dan Sri Suwanto, beserta tim pemenangannya berkumpul dalam satu tujuan: memastikan jalannya pemilihan yang aman dan damai.

Dalam sambutannya, Ketua KPU Kalteng, Sastriadi, berbicara dengan nada yang penuh harapan namun tegas. “Deklarasi damai ini adalah komitmen kita semua. Kita ingin memastikan kampanye ini berjalan dengan aman, damai, tanpa hoaks, tanpa politisasi SARA, dan tanpa politik uang,” ucapnya.

Tak hanya sekadar seruan moral, Sastriadi menekankan bahwa ini adalah tanggung jawab bersama. “Kita bukan hanya menginginkan pemilihan yang tertib, tetapi juga adil dan jujur. Ini adalah waktu bagi para calon dan tim pemenangannya untuk menunjukkan visi dan misi mereka kepada rakyat, tanpa melupakan etika dan norma demokrasi yang harus kita junjung tinggi.”

Ketika berbicara mengenai kampanye yang akan berlangsung selama 60 hari, Sastriadi menambahkan, “Kami meminta semua pihak untuk benar-benar memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya. Edukasi pemilih menjadi hal yang sangat penting, agar pada hari pemilihan nanti, mereka bisa menggunakan hak pilihnya dengan bijak, tanpa paksaan, dan bebas memilih calon yang benar-benar mereka percaya.”

Sementara itu Gubernur Sugianto Sabran, dalam pidatonya yang penuh dengan pesan persatuan, mengingatkan semua pihak untuk selalu menjaga keharmonisan. “Proses pemilihan ini bukan tentang siapa yang menang atau kalah, tetapi tentang masa depan Kalimantan Tengah. Mari kita jalani ini dengan penuh kedewasaan. Kita semua bertanggung jawab untuk menjaga Kalteng tetap damai dan bersatu.”

Saat sorak sorai dari pendukung pasangan calon memecah suasana, momen deklarasi damai ini juga menjadi pengingat pentingnya nilai kebersamaan. Tidak ada yang lebih berharga dari persatuan dan perdamaian yang terjaga.

Di Bundaran Besar hari itu, bukan hanya janji yang terucap, tetapi juga doa dan harapan dari seluruh masyarakat Kalteng yang ingin melihat pemilihan umum ini berjalan dengan sukses dan penuh integritas.

“Kami semua berharap proses ini menjadi contoh bagi daerah lain, bahwa demokrasi bisa berjalan dengan penuh kedamaian. Siapapun yang terpilih nanti, kami percaya, adalah yang terbaik untuk Kalteng,” ungkap Agus salah satu warga yang turut hadir menyaksikan deklarasi tersebut.

Harapan-harapan ini, di bawah bendera demokrasi yang berkibar di Bundaran Besar, akan terus mengiringi langkah menuju hari pemilihan pada 27 November 2024, sebuah hari yang akan menentukan arah baru bagi Kalimantan Tengah. (mnc-perdi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *