Di tengah nuansa keanekaragaman budaya yang membalut Ruang Nakula Convention Center, Hotel Alana Yogyakarta, para peserta Forum Group Discussion (FGD) yang mengenakan busana adat dari berbagai daerah di Indonesia terlihat antusias. Mereka berkumpul dalam agenda Pra-Kongres Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI), yang merupakan langkah awal menuju Kongres ISEI di Solo pada September 2024. Dalam suasana penuh semangat kebersamaan, diskusi yang diselenggarakan pada 21-22 Agustus 2024 ini mengangkat tema penting mengenai transformasi ekonomi Indonesia.
Deputi Bidang Ekonomi Bappenas RI, Amalia Adininggar Widyasanti, dalam penyampaiannya menegaskan pentingnya transformasi menyeluruh bagi Indonesia untuk mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045. Transformasi ini, menurutnya, mencakup berbagai aspek, mulai dari ekonomi, sosial, tata kelola, hingga supremasi hukum dan kepemimpinan. Semua ini diharapkan dapat menjadi fondasi bagi Indonesia untuk mencapai pertumbuhan yang inklusif, berkeadilan, dan berkelanjutan.
Transformasi Ekonomi: Sebuah Perjalanan Panjang
Perjalanan transformasi ekonomi Indonesia bukanlah sesuatu yang instan. Sejak era 1970-an, Indonesia telah berupaya melakukan industrialisasi, didorong oleh pendapatan dari ekspor minyak dan gas. Meski berhasil mendorong pertumbuhan ekonomi, ketergantungan pada komoditas ekspor menimbulkan risiko tersendiri. Krisis ekonomi Asia di akhir 1990-an memaksa Indonesia untuk melakukan reformasi besar-besaran, yang menjadi titik balik dalam sejarah ekonominya. Liberalisasi ekonomi, desentralisasi, serta penguatan sektor keuangan menjadi langkah-langkah yang diambil untuk mengatasi krisis tersebut.
Kini, dua dekade pasca-krisis, Indonesia berupaya untuk meningkatkan daya saing ekonomi dengan fokus pada pembangunan infrastruktur, reformasi regulasi, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Tidak hanya itu, ekonomi digital kini menjadi pendorong transformasi terbaru, dengan sektor e-commerce, fintech, dan teknologi informasi yang berkembang pesat.
Tantangan dalam Transformasi Ekonomi
Meski telah mencatat kemajuan signifikan, transformasi ekonomi Indonesia menghadapi sejumlah tantangan. Ketergantungan pada sumber daya alam, ketidakmerataan pembangunan antar-daerah, dan infrastruktur yang belum memadai masih menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Di sisi lain, kualitas sumber daya manusia juga perlu ditingkatkan agar Indonesia dapat bersaing dalam ekonomi global yang semakin berbasis pengetahuan dan teknologi.
Selain itu, regulasi dan birokrasi yang kompleks sering kali menjadi penghambat bagi investasi. Kompleksitas ini, jika tidak segera diatasi, dapat mengurangi minat investor domestik maupun asing. Tantangan lingkungan dan perubahan iklim juga menjadi faktor yang tidak bisa diabaikan, terutama dengan besarnya populasi yang bergantung pada sektor pertanian dan perikanan. Sementara itu, adopsi teknologi yang belum merata di seluruh sektor ekonomi menambah tantangan dalam proses transformasi ini.
Dampak Transformasi Ekonomi bagi Dunia Usaha
Transformasi ekonomi membawa perubahan signifikan dalam lanskap bisnis di Indonesia. Bagi para pengusaha, ini adalah peluang sekaligus tantangan. Di satu sisi, transformasi ini membuka peluang diversifikasi bisnis, peningkatan produktivitas, dan akses ke modal serta pembiayaan. Namun di sisi lain, mereka harus siap menghadapi disrupsi pasar, peningkatan persaingan, serta ketidakpastian dan risiko ekonomi.
Bisnis-bisnis tradisional yang tidak mampu beradaptasi dengan perubahan ini bisa tergilas oleh persaingan. Namun, dengan strategi yang tepat, inovasi, dan fleksibilitas, para pengusaha dapat memanfaatkan keuntungan dari transformasi ekonomi ini sambil meminimalkan risiko yang muncul.
Langkah Strategis Pemerintah
Melihat dinamika dan tantangan yang begitu kompleks, Pemerintah Indonesia dihadapkan pada tugas berat untuk memastikan transformasi ekonomi berjalan efektif. Salah satu usulan yang mengemuka dalam FGD ini adalah pembentukan Badan Transformasi Ekonomi Indonesia, yang akan berfungsi sebagai pusat koordinasi, perencanaan, dan pengawasan kebijakan transformasi ekonomi. Badan ini diharapkan dapat memastikan bahwa proses transformasi berjalan inklusif dan berkelanjutan.
Selain itu, pentingnya regulasi hukum yang mendukung kebijakan transformasi ekonomi juga menjadi perhatian. Regulasi ini diharapkan tidak hanya memberikan kepastian hukum dan melindungi kepentingan publik, tetapi juga mendorong inovasi, investasi, serta distribusi manfaat transformasi ekonomi secara merata di seluruh Indonesia.
Penutup
Transformasi ekonomi Indonesia merupakan perjalanan panjang yang membutuhkan upaya dan komitmen dari berbagai pihak. Dalam menghadapi tantangan global dan domestik, Indonesia perlu terus beradaptasi dan berinovasi. Dengan kerangka kebijakan yang tepat, sinergi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat, serta pemanfaatan teknologi secara optimal, Visi Indonesia Emas 2045 bukanlah mimpi yang mustahil untuk diwujudkan. (red).