Terimakasih
Sempatkanlah untuk klik iklan, karena itu gratis...!
Sajikan Berita Sebenar Peristiwa
Indeks

Maret 2023, Palangka Raya dan Sampit Alami Inflasi 0,50 Persen

Foto: Kepala BPS Provinsi Kalteng, Eko Marsoro.

Maharati News – Palangka Raya, Inflasi gabungan Kota Palangka Raya dan Sampit pada Maret 2023 tercatat sebesar 0,50 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 116,49.

Data tersebut disampaikan Kepala BPS Kalteng, Eko Marsoro dalam siaran resmi statistik yang dilaksanakan di ruang pertemuan BPS Kalteng, Senin (3/4/2023).

Eko menuturkan, dua kota acuan Palangka Raya mengalami inflasi sebesar 0,51 persen dan Kota Sampit 0,48 persen.

Sementara perkembangan harga berbagai komoditas pada Maret 2023, secara umum di Kota Palangka Raya menunjukkan adanya peningkatan.

Inflasi bulanan di Kota Palangka Raya terjadi karena kenaikan nilai indeks harga konsumen di beberapa kelompok pengeluaran, yaitu kelompok transportasi 1,60 persen, kelompok makanan, minuman, dan tembakau 1,05 persen, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya 0,92 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 0,36 persen.

Selain itu, kelompok kesehatan 0,27 persen, kelompok informasi komunikasi dan jasa keuangan 0,15 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran 0,10 persen, kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,05 persen, serta kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga 0,04 persen.

Eko menambahkan, beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga dan memberikan andil inflasi di Kota Palangka Raya pada Maret 2023 antara lain beras, angkutan udara, cabai rawit, bensin, ikan gabus, minyak goreng, emas perhiasan, bawang putih, daging ayam ras, dan cabai merah.

“Sementara komoditas yang mengalami penurunan harga antara lain daging babi, baju muslim wanita, gaun/terusan wanita, solar, tomat, daster, bawang merah, kangkung, telur ayam ras, dan kacang panjang,” sambungnya.

Begitu juga untuk di Kota Sampit, secara umum menunjukkan adanya kenaikan. Inflasi pada Maret di Sampit terjadi karena adanya kenaikan indeks harga pada beberapa kelompok pengeluaran, yaitu pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau 0,95 persen.

Selain itu, kelompok transportasi 0,87 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 0,21 persen, kelompok pakaian dan alas kaki 0,11 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 0,05 persen, serta kelompok kesehatan 0,03 persen.

Sementara itu, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya, kelompok pendidikan, serta kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran relatif stabil. Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi adalah kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin 0,03 persen serta kelompok informasi komunikasi dan jasa keuangan 0,01 persen.

Ditambahkan Eko, beberapa komoditas yang mengalami kenaikan indeks harga dan memberikan andil inflasi di Sampit pada Maret 2023 antara lain beras, rokok kretek filter, bensin, cabai rawit, ikan tongkol/ikan ambu-ambu, kangkung, angkutan udara, bawang putih, rimbang/tekokak, dan pasta gigi.

Sementara beberapa komoditas yang mengalami penurunan indeks harga antara lain bawang merah, ikan selar/ikan tude, daging ayam ras, semangka, udang basah, nangka muda, cumi-cumi, ketimun, shampo, dan ikan lele.

“Kita berharap semoga pada April ini, laju inflasi masih bisa dikendalikan mengingat hari Raya Idul Fitri dirayakan pada Bulan April ini. Karena yang kita alami sekarang, beberapa komoditas pada bulan ini mengalami peningkatan harga,” pungkasnya. (Perdi/MN).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *