Palangka Raya | Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Tengah, Agnes Widiastuti, S.Si., ME., menyampaikan bahwa Nilai Tukar Petani (NTP) gabungan di Kalimantan Tengah mengalami penurunan sebesar 0,27 persen pada September 2024 dibandingkan Agustus 2024. Hal ini ia sampaikan dalam konferensi pers di Ruang Vicon BPS Provinsi Kalteng, Selasa (1/10/2024).
“NTP gabungan Kalimantan Tengah pada September 2024 tercatat sebesar 125,38, turun dari 125,72 di Agustus 2024. Penurunan ini disebabkan oleh turunnya indeks harga hasil produksi pertanian, sementara indeks harga yang dibayar petani justru mengalami sedikit kenaikan,” jelas Agnes.
Penurunan NTP terbesar terjadi pada subsektor Tanaman Pangan sebesar 2,62 persen, disusul subsektor Peternakan sebesar 2,51 persen, dan Hortikultura 0,97 persen.
Agnes juga menambahkan bahwa Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) di Kalimantan Tengah turun sebesar 0,27 persen, dari 128,65 pada Agustus 2024 menjadi 128,30 pada September 2024.
“Meski NTP turun, Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) di perdesaan justru naik 0,02 persen, terutama karena adanya kenaikan pada kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya,” tambahnya.
NTP menjadi indikator penting untuk mengukur daya beli petani di perdesaan dan daya tukar hasil pertanian dengan barang serta jasa yang dibutuhkan petani. (mnc-perdi)