Maharati News – Palangka Raya, Kawasan Bundaran Besar Palangka Raya merupakan kawasan embrio kota Palangka Raya, yang menurut sejarahnya dirancang dengan konsep simetris.
Berdasarkan porosnya, Bundaran Besar Pancasila dengan Monumen peletakan Batu Pertama Pembangunan Kota Palangka Raya, merupakan cermin kawasan dengan konsep simetris tersebut. Kemudian arsitektur kota yang dihasilkan antara lain berkonsep sumbu dan bangunan sudut.
Berdasarkan hal itu, dirasa perlu dilakukan Pembangunan/Renovasi Bundaran Besar untuk menata dan pengembangan Kawasan publik, serta untuk memenuhi kebutuhan akan bangunan modern dengan fasilitas pendukung kawasan bersejarah yang memadai, sehingga kebutuhan akan ruang publik dan fasilitas umum dapat tertata dan terwujud dengan baik.
Dalam hal ini, secara resmi Gubernur Kalteng H. Sugianto Sabran meletakkan peletakan batu pertama pembangunan/renovasi Bundaran Besar Kota Palangka Raya Kalteng, Sabtu (17/9/22) pagi.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kalteng, H. Shalahuddin dalam laporannya, mengatakan Pembangunan/Renovasi Bundaran Besar Palangka Raya tersebut merupakan pengembangan kawasan sejarah dan pembangunan fasilitas umum yang dimiliki oleh masyarakat Kota Palangka Raya, dengan Kontrak Tahun Jamak (Multy Years Contract) Tahun Anggaran 2022–2024.
Pekerjaan Fisik/Konstruksi dilaksanakan selama 2 Tahun Anggaran yaitu Tahun 2022–2023 dan Pembayaran dilakukan 3 Tahun Anggaran yaitu Tahun 2022–2024.
Adapun nilai Kontrak Sebesar : Rp.96.854.500.000,- (Sembilan Puluh Enam Milyar Delapan Ratus Lima Puluh Empat Juta Lima Ratus Ribu Rupiah).
Pembangunan/Renovasi Bundaran Besar ini sebagai bentuk perhatian Pemerintah Provinsi kepada masyarakat Kalimantan Tengah umumnya, dan masyarakat Kota Palangka Raya pada khususnya.
“Tujuannya adalah agar Kota Palangka Raya Provinsi Kalteng memiliki Icon/Simbol yang mewakili ciri khas daerah tanpa menghilangkan nilai sejarah yang ada pada kawasan Bundaran Besar tersebut,” kata H. Shalahuddin.
Pembangunan/Renovasi Bundaran Besar nantinya akan berupa Ikonik Modern dengan Bangunan Tambahan antara lain, Bangunan Menara Talawang, Bangunan Museum & Diorama, Amfiteater (Tempat duduk menonton pertunjukan). Air Kolam Serta Taman untuk penghijauan Kota, tanpa merubah existing Tugu Bundaran yang sudah ada.
“Dengan apa yang kita laksanakan pada hari ini, kami berharap kerja sama yang baik dari semua pihak dan elemen masyarakat, khususnya masyarakat Kota Palangka Raya agar pembangunan/renovasi bundaran besar Palangka Raya dapat terlaksana dengan baik dan berjalan dengan lancar,” pungkasnya.
Pada pelaksanaannya, Gubernur Kalteng, H. Sugianto Sabran melakukan peletakan batu pertama mengawali proses pembangunan/renovasi Bundaran Besar Palangka Raya. (Perdi/MN)