Terimakasih
Sempatkanlah untuk klik iklan, karena itu gratis...!
Sajikan Berita Sebenar Peristiwa
Indeks

Sholat Jumat Berjemaah Tandai Peresmian Masjid SMK Karsa Mulya

Maharati News – Palangka Raya, Gubernur Kalteng dalam hal ini diwakili A. Syaifudi, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalteng meresmikan Masjid al-Warits di komplek SMK Karsa Mulya, Jumat (17/6/22) siang.

Peresmian masjid al-warits diawali dengan melaksanakan Sholat Jumat berjamaah, yang diikuti para siswa SMK Karsa Mulya dan warga sekitar komplek sekolah.

Dalam sambutannya, Heri, Pembina Yayasan SMK Karsa Mulya mengatakan bahwa pembangunan masjid al-warist merupakan keinginan mendiang kedua orang tuanya yang telah meninggal dunia 10 tahun lalu, yakni Warsito Rahman (Gubernur Kalteng Ke- 7 periode 1994-1999.

Al-Warist diambil dari asmaul husna (99 nama Allah), yang mempunyai arti maha mewarisi. Berakar dari bahasa Arab Klasik juga diartikan sebagai mewarisi, menjadi ahli waris, menjadi pemilik, atau pelanjut menggantikan seseorang.

“Kami ambil nama al-warist, karena kami adalah para pewaris dari orang tua kami yang mempunyai cita-cita untuk membangun masjid, yang diharapkan juga sebagai dukungan yayasan bagi para siswa penerus bangsa yang kini bersekolah di SMK Karsa Mulya,” tuturnya.

Hal senada juga disampaikan Syaifudi, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalteng, bahwa pemberian nama al-warist ini sangat tepat. Karena lingkungannya adalah sekolah yang memang diisi oleh para pewaris pemimpin masa depan, khususnya di Provinsi Kalteng.

“Saya sangat mengapresiasi pendirian masjid al-warist ini, semoga para siswa yang beragama Islam menjadi pribadi yang selalu dekat dengan Allah SWT dan Rasulnya,” imbuhnya.

Terkait desain masjid yang dibangun, Heri menjelaskan, konsepnya adalah pluralisme (keberagaman). Kenapa demikian, karena siswa/siswi yang bersekolah di SMK Karsa Mulya tidak hanya diisi oleh 1 agama saja, tapi banyak paham agama.

“Kami ingin menunjukkan melalui desain masjid ini, bahwa SMK Karsa Mulya adalah sekolah yang memahami makna pluralisme. Artinya kami bisa berbaur dengan siapa pun, agama apa pun, juga termasuk dalam dunia pendidikan,” pungkasnya.

Peresmian kemudian dilanjutkan dengan pembubuhan paraf pada plakat tanda diresmikannya masjid al-warist oleh Syaifudi, yang dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng dan foto bersama. (Perdi/MN).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *