Kapuas | Hidup di sebuah desa kecil di Kecamatan Mantangai, Kabupaten Kapuas, tidak pernah menjadi penghalang bagi seorang anak kampung bernama Erlin Hardi. Dalam kesederhanaan dan kegetiran hidup yang ia alami, Erlin membuktikan bahwa impian besar bisa diraih oleh siapa saja, termasuk mereka yang berasal dari pelosok desa.
“Aku memang anak kampung,” kata Erlin dengan penuh kebanggaan. Pulau Kaladan, nama desanya, menjadi saksi perjuangan panjangnya. Dengan keteguhan hati, ia membuktikan bahwa anak kampung juga bisa menjadi seseorang yang berguna bagi masyarakat dan tanah kelahirannya.
Kisah Erlin adalah cerminan dari kerja keras dan tekad yang kuat. Ia tidak terlahir dari keluarga yang berada, namun keadaan tersebut tidak pernah memadamkan semangatnya. Sejak kecil, Erlin berjuang untuk dapat bersekolah, menggapai pendidikan yang lebih baik meski dengan keterbatasan. Ia yakin, pendidikan adalah kunci yang dapat membuka pintu masa depannya.
Kerja keras dan kesabaran membawanya sampai pada satu titik penting dalam hidupnya: ia berhasil diterima sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS). Namun, bagi Erlin, pencapaian ini bukanlah akhir dari perjuangan, melainkan awal dari perjalanan yang lebih panjang.
Ia memulai karier dari bawah, meniti langkah demi langkah dengan penuh kesabaran dan dedikasi. Tanggung jawab yang diberikan kepadanya semakin besar seiring waktu berjalan, dan Erlin selalu siap untuk mengembannya. Baginya, setiap tantangan adalah kesempatan untuk belajar dan membuktikan bahwa ia mampu.
“Tantangan dan rintangan datang silih berganti,” ungkap Erlin. Tidak mudah baginya untuk terus melangkah. Sering kali, ia menghadapi berbagai hambatan, bahkan diremehkan oleh orang-orang di sekitarnya. Namun, Erlin memiliki prinsip yang ia pegang erat: menolak untuk menyerah.
Dalam setiap langkahnya, doa dan usaha menjadi pelita yang menerangi jalannya. “Biarlah doa dan usaha menerangi langkahku,” katanya penuh keyakinan. Ia percaya bahwa sebagai anak kampung, ia memiliki tanggung jawab untuk memberikan yang terbaik bagi daerah asalnya.
“Si anak kampung akan tetap melangkah demi Kapuas,” tambahnya dengan penuh semangat. Pulau Kaladan bukan hanya sekadar tempat lahir bagi Erlin, melainkan sumber inspirasi yang terus mendorongnya untuk berkarya. Ia ingin membuktikan bahwa anak kampung juga bisa menjadi pahlawan bagi daerahnya, berkontribusi demi kemajuan bersama.
Kisah hidup Erlin adalah sebuah inspirasi bagi banyak orang. Di balik kesederhanaan hidupnya, tersembunyi semangat luar biasa dan tekad yang tak mudah goyah. Erlin adalah cermin dari harapan bahwa asal-usul dan latar belakang tidak menentukan masa depan. Selama ada kemauan, usaha, dan doa, setiap anak kampung bisa mengukir takdir mereka sendiri.
“Kampungku, Tanah Kelahiranku,” kata Erlin, menggambarkan betapa dalam cinta dan pengabdiannya pada Pulau Kaladan dan Kabupaten Kapuas. Bagi Erlin, kampung halaman bukan hanya sebuah tempat, melainkan sumber kekuatan yang membuatnya terus melangkah dan berjuang demi masa depan yang lebih baik.
Kini, bersama pasangannya, Alberkat Yadi, Erlin memantapkan langkah maju sebagai calon bupati Kapuas pada pilkada 2024. Langkah ini merupakan bentuk nyata dari tekad dan pengabdian Erlin untuk membangun Kapuas tercinta, membawa perubahan dan harapan bagi masyarakatnya.
Erlin telah membuktikan bahwa anak kampung, dengan segala keterbatasannya, bisa menjadi pemimpin yang siap mengabdi. Dan bagi Kapuas, Erlin adalah sosok yang menjadi bukti bahwa impian besar bisa lahir dari desa kecil di Pulau Kaladan. (mnc-perdi)