Jakarta | Anggota Komisi V DPR RI, Muhammad Syauqie, mendorong percepatan pembangunan jalan penghubung antara Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) dan Kalimantan Barat (Kalbar) melalui Jembatan Jelai.
Meski jembatan tersebut telah rampung dibangun menggunakan 100 persen Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kalteng, penggunaannya terhambat karena badan jalan menuju Kalbar belum tersambung.
Dalam kunjungan kerja di Kalimantan Barat, Jumat (6/12/2024), Syauqie menyoroti ketertinggalan pembangunan jalan sepanjang 5 kilometer dari Desa Manis Mata ke Ketapang, yang seharusnya menjadi akses penghubung.
“Kami meminta Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dan Kabupaten Ketapang segera menyelesaikan pembangunan badan jalan tersebut. Jangan biarkan fasilitas ini mangkrak dan tidak memberikan manfaat bagi masyarakat,” tegas Syauqie.
Syauqie juga mendesak Penjabat Gubernur Kalimantan Barat untuk bersinergi dengan Komisi V DPR RI dalam mencari solusi bersama.
“Jika tidak ada langkah konkret dari Pemerintah Kalimantan Barat, kami akan mengusulkan agar proyek ini diserahkan kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Ditjen Bina Marga. Pembangunan jalan harus sesuai mekanisme anggaran dan dapat segera direalisasikan,” tambah legislator asal Kalteng tersebut.
Ia juga menekankan pentingnya keterlibatan aktif Kementerian PUPR dalam membangun infrastruktur jalan di Pulau Kalimantan.
“Jalan penghubung ini adalah urat nadi perekonomian, sosial, dan keagamaan masyarakat. Keterlambatan seperti ini tidak bisa dibiarkan karena berdampak pada kualitas hidup masyarakat,” katanya dengan nada tegas.
Syauqie mengakhiri dengan meminta semua pihak terkait, baik di tingkat daerah maupun pusat, untuk segera bertindak. “Jangan hanya menunggu, jalan penghubung ini harus segera diwujudkan demi kesejahteraan masyarakat di kedua provinsi,” tutupnya. (mnc-red)