Maharati News – Palangka Raya, Kesiapan masyarakat menghadapi bencana, menentukan besar kecilnya dampak bencana yang akan diterima. Oleh karena itu masyarakat harus memiliki kemampuan untuk bertahan dan membangun kembali kehidupannya setelah terkena bencana.
Hal itu disampaikan Walikota Palangka Raya Fairid Naparin, saat memimpin Apel dan Simulasi Peringatan Hari Kesiapsiagaan, dan Peringatan Hari Otonomi Daerah XXVII, bertempat di Halaman Polsubsektor Jekan Raya, Rabu (26/4/23).
Walikota menjelaskan, Apel dan Simulasi Peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan personil dan peralatan, serta meningkatkan kemampuan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dalam hal penanganan saat terjadinya kebakaran hutan dan lahan, maupun banjir.
“Kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana juga menentukan besar kecilnya dampak bencana yang akan diterima. Oleh karena itu, masyarakat harus mampu bertahan dan membangun kembali kehidupannya setelah terkena bencana,” ucap Fairid.
Selain itu, dalam Peringatan Hari Otonomi Daerah yang Ke-XXVII Tahun 2023 ini telah memasuki usia yang cukup dewasa untuk memacu semangat otonomi daerah.
“Otonomi Daerah Maju, Indonesia Unggul” tentunya memiliki makna yang mendalam dimana pemerintah daerah memiliki kewajiban dan tanggung jawab bersama masyarakat untuk membangun dan memajukan daerahnya masing-masing.
Tampak hadir Wakil Wali Kota Palangka Raya, Hj. Umi Mastikah Sriosako, unsur FKPD Kota Palangka Raya, Sekda Kota Palangka Raya, Asisten, Staf Ahli, Kepala OPD, Camat, Lurah, serta ASN di Lingkungan Pemerintah Kota Palangka Raya.
Usai pelaksanaan apel, kegiatan dilanjutkan dengan simulasi dalam rangka antisipasi menghadapi kebakaran hutan dan lahan. (Les/MN).